Sunday, 27 October 2013
Poetry
merangkai kata selalu jadi kelemahanku
kekurangan yang juga kau pikul
mungkin jalinan huruf itu bukan yang terindah
terbaik untuk berdua, sejatinya
tak perlu kau kenang malam itu
anggap saja rembulan tak pernah bersinar
meski tiada artinya bagimu
meski ku tau indahnya hanya aku yang rasa
harusnya kuungkap
yang semestinya kau genggam
hatiku
anggap saja begitu
meski tak kau sadari
ulas senyum terlahir
dari hadirmu yang semu
hadirmu yang hanya penantianku
tak perlu kau tanya siapa aku
kelabu terlalu erat mencengkeramku
hanya seorang kelana
aku yakin kau tak kenal
seorang kelana
yang tak bermakna adanya
Nggak jelas deh kepala gue kepentok apaan, yang jelas adalah gue nggak ngerti kenapa tau-tau tangan gue tergerak buat nulis puisi. Padahal gue paling anti sama yang namanya puisi. Seketika bete kalau ada tugas bikin puisi. Tapi tau-tau udah ketulis segitu banyak. Gila! Gue kesambet apa? Btw, tau nggak ini puisi jenis apa? Yang satu bait cuma 2 baris, namanya apa?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment